Lebih dari itu, Mandiri Sahabatku, lanjut Dadang, menjadi bagian dari strategi inklusif bank bersandi saham BMRI ini untuk mendukung peningkatan kapasitas talenta PMI yang sejalan dengan tema HUT Bank Mandiri ke-27 “Sinergi Membangun Negeri”. Hal ini juga seirama dengan arah kebijakan pemerintah melalui program Asta Cita, khususnya dalam membangun daya saing tenaga kerja dan ekonomi kerakyatan.
“Mandiri Sahabatku mendorong PMI untuk berwirausaha saat kembali ke tanah air, serta membangun gaya hidup melek finansial mulai dari kebiasaan menabung, berinvestasi, hingga membangun keterampilan yang bisa segera dipraktikkan. Harapannya, keluarga di Indonesia bisa turut menjalankan usaha secara paralel,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (30/9/2025).
Dalam program perdana di Taiwan ini, Bank Mandiri hadir dengan memberikan materi perencanaan keuangan, yang membekali peserta dengan pengelolaan keuangan pribadi, investasi, hingga pola pikir kewirausahaan serta strategi membangun usaha secara berkelanjutan. Sedangkan akademik dari Universitas Brawijaya membawakan materi mengenai “stress management” guna mengenali, mengelola stress di lingkungan kerja termasuk ketahanan mental.
Bagi para PMI, manfaat program ini sangat terasa. PMI sektor hospitality asal Kendal, Nur Kholifah mengaku termotivasi membuka usaha setelah mengikuti kelas perencanaan keuangan.
“Dari kelas financial planning saya mulai paham bagaimana mencatat dan memisahkan tabungan modal. Target saya tahun depan bisa buka usaha kecil bersama adik di kampung. Hari ini saya dapat ilmu perencanaan biayanya,” ucapnya.