Myrna juga menjelaskan bahwa buah lokal harus dikembalikan kejayaannya dengan konsep baru yang lebih modern dan menggunakan teknologi pertanian cerdas.
Dengan adanya penambahan penduduk di IKN mengharuskan adanya ketercukupan pangan yang seimbang antara permintaan dan produksinya. Dengan wilayah sebesar 10 persen dari wilayah IKN, intensifikasi sangat penting untuk dipromosikan dengan teknologi-teknologi pertanian yang lebih modern.
“Di lahan seluas 14 ha ini, Para petani dari Sukomulyo nantinya akan diarahkan kepada smart farming yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan air, dengan konsep baru yakni hutan untuk pangan. Kita buat living lab untuk percontohan Agro Techno Edu Park yang dijadikan sebagai penelitian, wisata, dan lainnya,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Camat Sepaku, Endro Susilo menyatakan bahwa kegiatan dan rencana pembangunan Agro Techno Edu Park ini menunjukkan komitmen OIKN bahwa pembangunan tidak hanya di KIPP tapi juga dirasakan di kawasan pengembangan IKN.