Semakin hari permintaannya semakin banyak, dia yang awalnya dari produksi 2 kg, kemudian meningkat menjadi 25 kg bawang merah, yang diproduksi seorang diri mulai dari pengupasan hingga pengemasan.
"Suplainya biasanya saya itu ngambil dari pasar, ada yang namanya yang pertama supplier saya itu namanya Bu Heru. Bu Heru dulu saya belum punya modal, saya diutangi brambang. Pertama kali itu saya dikirimin brambang 3 kuintal. (Katanya) Ndak usah bayar, dulu Nanti kalau sudah laku dibayar gitu," tuturnya.
Usahanya terus berkembang. Saat ini dia memiliki dua rumah produksi. Dalam satu hari dua rumah produksi tersebut bisa memproduksi 6 kuintal bawang goreng sehari dengan omzet mencapai ratusan juta sebulan.
Dari usahanya itu, dia sudah bisa membeli rumah, mobil, dan sawah. Berkat kesuksesannya itu, Sulis sempat disangka melakukan pesugihan.
"Awal bangun rumah (ada yang bilang pesugihan). Padahal reseller boleh masuk ke belakang karena saya memang enggak pakai apa-apa. Saya pedagang biasa, kadang ramai, kadang sepi. Kalau sepi cuma laku 200-300 toples," ucapnya yang telah mengeluti bisnis bawang goreng selama delapan tahun ini.
Menurutnya, kunci sukses berbisnis adalah jangan cepat putus asa, kerja keras, dan fokus. Di samping itu, tekun, berbakti kepada orang tua, dan sedekah.
"Selain itu, jangan dengarkan omongan orang yang suka mencaci, merendahkan," ucapnya.