Pria kelahiran Kutai Timur ini menyebut, sejumlah investor sebenarnya sudah menyatakan ketertarikannya untuk membangun KEK Maloy Batuta. Dia menargetkan sertifikat lahan dari BPN bisa terbit pada bulan depan, sehingga KEK bisa diresmikan pada Februari 2019.
KEK yang berlokasi di Kalimantan Timur ini memiliki daya tarik karena posisinya yang langsung berbatasan dengan laut. Dengan begitu, setiap barang yang diproduksi bisa langsung dikirim lewat pelabuhan.
"Kalau kita ekspor langsung dari situ, misalnya ke Utara, ke Shanghai, China, apa ke Korea itu jauh lebih pendek waktunya. Selama ini kalau ekspor barang-barang kita dari Surabaya itu 29 hari tapi kalau lewat Kaltim hanya 9,7, atau 8 hari sampai," ujar Isran.
KEK Maloy Batuta ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 2014. Kawasan ini rencananya akan menjadi basis hilirisasi sumber daya alam di Kalimantan seperti sawit, batu bara, dan kayu.