Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas, Ahmad Dading Gunadi menuturkan, sebagai pemimpin Digitalization Learning Network, Bappenas berkomitmen untuk memberikan perspektif penting yang selaras dengan poin-poin penting dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
“Jaringan ini akan menjadi nilai tambah bagi studi kami yang mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi usaha kecil di Indonesia dalam 10 sampai 20 tahun mendatang. Selain itu, pendekatan ini akan membantu Bappenas dalam merumuskan perencanaan strategis untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketahanan UMKM di masa yang akan datang,” ucap Ahmad dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Chief Operating Officer Doku, Nabilah Alsagoff menuturkan, pihaknya bersama Mastercard Strive Indonesia berkomitmen untuk mendukung UMKM di Indonesia.
"Dengan menggabungkan penggunaan alat-alat digital dan program pelatihan seperti Juragan DOKU, kami akan mendukung UMKM untuk mempercepat kehadiran bisnis mereka dan memperluasnya secara digital,” ucap Nabilah.
Executive Director Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis menyampaikan, inisiatif Strive Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan bukti dari pendekatan strategis pihaknya dalam menciptakan peluang ekonomi untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif.
"Melalui kolaborasi ini, Mercy Corps Indonesia akan memastikan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), terutama usaha yang dipimpin atau dimiliki oleh perempuan, diberdayakan melalui digitalisasi dan layanan keuangan yang inklusif. Selain itu, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan kebijakan untuk mendukung ekosistem UMK dengan membangun Digital Learning Network, yang akan secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi dan seminar,” tuturnya.
Vice President, Social Impact, Asia Pacific, Mastercard Center for Inclusive Growth, Subhashini Chandran mengatakan, pasar e-commerce di Indonesia telah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan mencakup hampir 50 persen pangsa pasar dan diproyeksikan menyentuh 95 miliar dolar AS pada tahun 2025.
"Meskipun begitu, baru 29 persen dari UMKM yang telah memanfaatkan e-commerce untuk mengakses pasar dan bertumbuh. Mastercard Strive Indonesia akan terus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung melalui kemitraan guna membantu UMKM masuk dalam ekonomi digital den berkembang,” katanya.
Mastercard meyakini dalam upaya untuk mengembangkan ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang dapat dinikmati oleh semua individu di manapun mereka berada, kolaborasi memiliki potensi untuk membawa kemajuan yang sangat besar.
Selain program Mastercard Strive Indonesia dan Mastercard Academy 2.0, Mastercard secara aktif bekerja sama dengan mitra dari sektor swasta dan publik di Indonesia untuk merancang inisiatif yang bertujuan mendorong inklusi keuangan dan digital bagi seluruh masyarakat.