CHICAGO, iNews.id - McDonald's menandatangani kesepakatan untuk membeli 225 restoran yang merupakan bagian dari waralaba Israel. Akuisisi ini dilakukan rantai makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) setelah berbulan-bulan mengalami penurunan penjualan secara drastis akibat aksi boikot pro-Palestina di tengah perang Israel-Hamas.
Mengutip CNBC International, gerai restoran McDonald's di Israel dimiliki oleh pemegang lisensi lokal, Alonyal Ltd, yang dimiliki oleh pengusaha Israel, Omri Padan selama lebih dari 30 tahun.
“Perjanjian untuk menjual Alonyal ke McDonald’s Corporation telah ditandatangani. Setelah transaksi selesai, McDonald’s Corporation akan memiliki restoran dan operasi Alonyal Limited, dan karyawan akan dipertahankan dengan persyaratan yang setara, tulis pernyataan McDonald's dikutip, Minggu (7/4/2024).
Adapun, McDonald's melaporkan penurunan pendapatan pertamanya dalam hampir empat tahun pada Februari 2024 akibat melemahnya pertumbuhan penjualan di divisinya yang mencakup wilayah Timur Tengah.
Konsumen di seluruh dunia, terutama di negara-negara Arab dan mayoritas Muslim, telah memboikot McDonald's karena dianggap mendukung Israel, hal yang dibantah oleh manajemen restoran tersebut, menyusul langkah cabang waralaba Israel yang menyediakan makanan McDonald's secara gratis kepada tentara Israel setelahnya.
Pada Januari lalu, CEO McDonald's Chris Kempczinski menggambarkan dampak bisnis yang berarti di Timur Tengah dan beberapa negara di luar kawasan, seperti Malaysia dan Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, sebagai akibat dari perang dan apa yang disebutnya sebagai misinformasi tentang dukungan terhadap Israel.
“Kami kecewa dengan disinformasi dan laporan yang tidak akurat mengenai posisi kami dalam menanggapi konflik di Timur Tengah,” tulis McDonald’s Corp dalam sebuah pernyataan pada November 2023.
“McDonald’s Corporation tidak mendanai atau mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik ini, dan tindakan apa pun dari mitra bisnis Penerima Lisensi Pembangunan lokal kami dilakukan secara independen tanpa isi atau persetujuan McDonalds,” kata manajemen McDonald's.