Menurutnya, nilai ekspor Indonesia pada kuartal III merupakan nilai ekspor kuartalan tertinggi selama dua tahun terakhir. Pada kuartal III 2022, total ekspor Indonesia mencapai 78,20 miliar dolar AS mengalami peningkatan 27,30 persen secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai 73,84 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 26,28 persen.
"Produk utama ekspor nonmigas Indonesia pada kuartal III 2022 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). Khusus untuk batu bara (HS 27), pada kuartal III tercatat meningkat pesat dari 8,84 miliar dolar AS pada kuartal III 2021 menjadi 15,72 miliar dolar AS di kuartal III 2022," ucapnya.
Dari sisi tujuan, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama. Tiongkok masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang Indonesia dengan nilai ekspor sebesar 17,34 miliar dolar AS pada kuartal III 2022. Nilai ekspor ini berkontribusi sebesar 23,49 persen dari ekspor nonmigas Indonesia pada kuartal III 2022 dan mengalami peningkatan 29,70 persen.
"Selain Tiongkok, ekspor ke India juga tumbuh pesat pada kuartal III dengan membukukan nilai sebesar 6,48 miliar dolar AS atau tumbuh 61,18 persen," kata dia.
Meskipun kinerja ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, Kementerian Perdagangan tetap mewaspadai perlambatan ekonomi yang sudah terjadi di beberapa mitra dagang Indonesia. Negara mitra dagang tersebut di antaranya Arab Saudi, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa.
"Dalam memitigasi risiko perlambatan tersebut, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah strategis di antaranya peningkatan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional, khususnya di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah baik melalui promosi, misi dagang, maupun perjanjian kerja sama," ujarnya.