Setelah kejadian tersebut, posisi Wang sebagai permaisuri digantikan oleh Wu. Disebut, Wu mengorbankan anak-anaknya sendiri demi menjadi penguasa tertinggi China pada saat itu.
Hal ini tercermin dari kejadian di mana putra sulung Wu sekaligus putra mahkota mati mendadak setelah diracun, dan pelakunya hampir pasti Wu. Kemudian, Wu juga menuduh pemegang tahta selanjutnya melakukan berbagai tindakan kejahatan, termasuk pengkhianatan dan pembunuhan hingga dia digulingkan dan diasingkan.
Setelah Kaisar Gaozong meninggal, Permaisuri Wu memegang kendali atas takhta Dinasti Tang. Dia memimpin sekitar 15 tahun dengan memperluas kekaisaran China secara signifikan hingga wilayah Asia Tengah.
Perekonomian China pada saat itu berkembang didorong pertumbuhan melalui perdagangan teh dan sutra. Bahkan, ekonomi China selama pimpinan Permaisuri Wu menyumbang sekitar 23 persen dari PDB global.
Permaisuri Wu menyandang gelar perempuan terkaya sepanjang masa selama memimpin Dinasti Tang. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 16 triliun dolar AS atau setara Rp260 kuadriliun.
Bahkan, angka tersebut melampaui jumlah kekayaan gabungan para miliarder saat ini, mulai dari Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mukesh Ambani. Sebagai pembanding, kekayaan bersih Musk mencapai 229 miliar dolar AS atau setara Rp3.730 triliun, kekayaan Bezos sebesar 174 miliar dolar AS setara Rp2.834 triliun, dan Ambani sebesar 106,2 miliar dolar AS setara Rp1.730 triliun.