JAKARTA, iNews.id - Alat deteksi Covid-19 berbasis embusan nafas, GeNose mulai digunakan di banyak tempat. Oleh karena itu, produksi alat tersebut perlu ditingkatkan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, produksi GeNose C19 saat ini mencapai 3.000 unit per bulan. Dia ingin produksinya dinaikkan 3-5 kali lipat untuk memenuhi tingginya permintaan.
"Saya juga meminta agar pihak promotor yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk meningkatkan produksi hingga mencapai 10.000-15.000 pada Juli mendatang," katanya, Senin (22/3/2021).
Menko Airlangga percaya dengan kualitas GeNose C19 yang memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen. Tak hanya itu, alat tersebut juga dipesan dari perusahaan Singapura dan Belanda.
"Jadi ini tentu membanggakan karena produksi dan inovasi dalam negeri dan memiliki kelebihan antara lain pengetesannya cepat 2 menit dan tindak lanjutnya alat GeNose C19 seluruh datanya punya dimasukkan dalam data base GeNose C19 dan ini bagian dari revolusi industri 4.0," kata Airlangga.
Saat ini, kata dia, GeNose C19 telah dipakai di berbagai tempat seperti stasiun, terminal, dan bandara. Bahkan, kata dia, alat ini nantinya akan digunakan di universitas seiring aktivitas belajar tatap muka selama PPKM mikro.
"Maka itu tentu perlu ada mekanisme screening yang sifatnya harian dan tentu dengan GeNose akan lebih praktis," kata mantan menteri perindustrian itu.