"Hasilnya sudah ada, bahkan bapak presiden sudah mengunjungi tujuh daerah pompanisasi dan beliau minta agar segera dipercepat karena hasilnya nyata dari yang tanam 1 kali menjadi tiga kali," ucapnya.
Amran menuturkan, semua upaya itu terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan, sehingga berdasarkan prognosa BPS maupun Bapanas dalam panen dua bulan ke depan Indonesia akan memiliki surplus mencapai 700.000 ton. Dengan begitu, kekurangan pangan yang penuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri.
"Dan ini kerja keras kita semua termasuk kerja keras wartawan (media) karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya kementan saja, tetapi, wartawan, bulog dan bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan," tuturnya.
Amran menuturkan, sebaran pompa telah mengairi 500.000 hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainya. Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.
"Bayangkan kalau 500.000 hektare kita pompa dikali 5 ton saja gak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor. Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat," kata dia.