JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan penyebab kelebihan stok telur hingga membuat harganya menjadi anjlok. Dia menjelaskan, kelebihan stok telur akibat tidak maksimalnya penyerapan jumlah di lintas sektor termasuk hotel, restoran, dan toko-toko akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Penanganan telur yang berlimpah dikarenakan hotel, restoran, dan toko-toko tidak maksimal karena ada PPKM, sehingga ini harus disikapi sebagai masalah lintas sektor," kata dia usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Syahrul menuturkan, Kementerian Pertanian sedang mempersiapkan agenda untuk menangani ekosistem ketahanan pangan, khususnya masalah telur. Salah satunya dengan menguatkan industri telur yang sudah ada.
"Tapi agenda permanen kami adalah membuat industri-industri telur dan ini kami yakin bisa dilakukan," ujar dia.
Seperti diketahui harga telur menunjukkan penurunan yang signifikan. Tercatat pada akhir September 2021, harga 1 kilogram (kg) telur dihargai Rp13.800, padahal harga pokok penjualan (HPP) telur Rp20.500 per kg.
Sementara di tengah turunnya harga telur, harga jagung pakan yang menjadi pakan ternak justru melonjak. Jagung pakan kini dihargai Rp6.000 per kg dari sebelumnya hanya Rp4.500.