"Jadi penyesuain kami, kami juga mungkin tidak langsung transmisikan kenaikan itu secara langsung," kata dia.
Adapun besaran penyesuaian suku bunga kredit berbeda-beda bergantung pada nasabah, produk, dan promosi yang ditawarkan. Misalnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) di kredit korporasi terdapat kenaikan 25 bps dan ada juga yang 75 bps.
"Yang penting lihat dari NIM (net interest margin/pendapan bunga bersih) kami. NIM kami cukup stabil," ucapnya.
BI menaikkan suku bunga acuannya secara bertahap pada Mei sebanyak 50 bps, Juni 50 bps, Agustus 25 bps, dan September 25 bps. Hal ini sebagai respons atas kenaikan Fed Funds Rate terhitung sejak 2018 sebanyak 3 kali dari 1,5 persen menjadi 2,25 persen.
Hal tersebut membuat aliran dana asing tertarik masuk ke AS dan meninggalkan negara-negara berkembang. Pasalnya, investor merasa suku bunga acuan AS lebih menarik ketimbang suku bunga acuan yang ditawarkan negara emerging market.