Minat Investor di IKN Naik, Kementerian PUPR Diminta Kebut Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Inti
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, pihaknya diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat infrastruktur dasar wilayah pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pasalnya, saat ini minat investasi IKN meningkat pesat sejak Market Sounding pada Agustus lalu.
Penawaran investasi di IKN dari semula yang ditawarkan seluas 38 hektare, permintaan ini justru naik menjadi 965 hektare. Sebelumnya pembangunan IKN Nusantara hanya fokus pada wilayah KIPP 1A, namun seiring meningkatnya minat investor Kementerian PUPR juga akan segera membangun infrastruktur dasar di wilayah KIPP 1B dan 1C.
"Dengan banyaknya investor yang masuk maka kami diperintahkan untuk mempercepat pembangunan IKN ini tidak hanya di KIPP 1A, tetapi diwilayah pengembangan 1B dan 1C," ujar Basuki dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR, Senin (28/11/2022).
Adapun pembangunan yang dilakukan pada wilayah pengembangan KIPP 1B dan 1C berupa infrastruktur jalan akses dan land development untuk memudahkan investor memilih lahan.
"Ini akan kita mulai Januari, karena kuartal II (2023) bapak presiden akan mengajak investor untuk menawarkan di daerah mana saja yang akan dibangun investor," kata dia.
Lebih lanjut, Basuki menyampaikan, beberapa investor tertarik untuk membangun berbagai fasilitas pendukung, seperti kesehatan, pendidikan, MICE, hingga perumahan.
"Pertama investasi di sektor pendidikan, terdapat 41 hektare pada zona 1B, terdiri dari perguruan tinggi, sekolah internasional, hingga lembaga riset swasta," ucapnya.
Sementara, untuk pembangunan fasilitas kesehatan ada 29 hektare dan investor berminat untuk pembangunan rumah sakit nasional terpadu dan rumah sakit lainnya.
"Ada invetasi pada sektor perumahan seluas 155 hektare, pada zona 1A dan zona 1B untuk kawasan residensial," tuturnya.
Kemudian, ada juga minat investasi untuk pembangunan fasilitas perkantoran dari MICE masing-masing 14,4 hektare dan 26 hektare di area KIPP.
"Invetasi pada fasilitas perkantoran, jasa, dan komersil seluas 14,4 hektare meliputi areal perkantoran BMN, ritel, outlet dan department store, investasi pada area MICE seluas 26 hektare di KIPP, pada area kepadatan tinggi dan pada area kepadatan sedang," ujarnya.
Editor : Aditya Pratama