"Kalau saya pribadi mending begini, barangnya ada. Mahal wnggak papa. Tapi jangan mahal banget. Kalau kemarin pas harganya Rp28.000, susah dapetnya. Udah ngantre jam 6 pagi besok jam 6 pagi lagi. Tetap aja enggak dapet," ungkap Sofia.
Sementara itu, terkait kebijakan pemerintah yang baru yakni memberikan subsidi minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter, Sofia menilai hal itu untuk membantu masyarakat kelas bawah. Mengingat kondisi ekonomi masyarakat tengah gonjang ganjing ditengah pandemi dan tingginya harga-harga komoditas lainnya.
"Itu sudah bagus. Kan jadi bisa dimanfaatkan sama pedagang kaki lima, kasian. Kalau untuk orang kelas menengah ke atas, mereka kan bisa beli yang kemasan. Itu pun nggak seberapa mereka butuhnya. Kalau pedagang kaki lima pasti kan butuhnya banyak jadi dengan minyak curah yang disubsidi bisa membantu mereka," tutur Sofia.