Pada acara yang sama, BABP mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 10.482.985.606 saham seri B, atau sebesar 25 persen dari modal disetor setelah PMHMETD.
"Rights issue ini menunjukkan komitmen MNC Bank memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun sesuai dengan POJK 12/2020. Dengan kekuatan modal yang solid dan komposisi direksi yang baru, kami siap meningkatkan kualitas layanan, serta penekanan yang kuat pada manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas perbankan," tutur Rita Montagna.
Selain itu, dana yang diperoleh dari penambahan modal dengan HMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target untuk meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
Sementara itu, mengenai kinerja keuangan pada paruh pertama tahun ini sangat baik. MNC Bank berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 34,67 miliar. Nilai ini tumbuh 624,84 persen year on year (yoy) dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp4,78 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 15,28 persen dari Rp465,86 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp537,02 miliar pada semester I 2022. Hal ini disebabkan dari peningkatan kredit yang disalurkan.
Kredit yang disalurkan tumbuh dari Rp7,70 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 9,68 triliun di semester I 2022, atau naik 25,74 persen yoy. Di sisi lain, beban bunga turun cukup signifikan sebesar 23 persen yoy, dari Rp273,33 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 210,47 miliar di semester I 2022.
MNC Bank terus menyempurnakan komposisi Dana Pihak Ketiga. Komposisi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) meningkat dari 24,45 persen pada semester I 2021 menjadi 25,03 persen di semester I 2022.