Suryo menegaskan, tambang APE merupakan salah satu motor pertumbuhan perseroan di tahun ini. Beroperasinya APE disebut akan menopang target produksi perseroan yang sebesar 4,2 juta ton per tahun.
“Saya punya keyakinan dan sangat yakin kita bisa capai, malah prediksi saya bisa lebih,” kata dia.
Di samping itu, IATA berencana untuk masuk dalam segmen bisnis energi baru terbarukan (EBT). Rencana tersebut bertujuan untuk mendorong bisnis berkelanjutan perseroan.
Suryo menjelaskan bahwa perseroan mempunyai potensi untuk menggarap bisnis pada segmen tersebut. Salah satunya, lahan bekas tambang di Kalimantan Timur seluas 800 hektare, di mana satu hektare bisa digarap menjadi PLTS dengan kapasitas 1 megawatt (MW).