BENGKULU, iNews.id - Festival Serempak 2025 hadir sebagai perayaan seni, musik, dan budaya di Benteng Marlborough, Bengkulu. Benteng yang dibangun pada abad ke-18 oleh Inggris ini telah menjadi saksi perjalanan panjang sejarah, mulai dari perebutan hegemoni kolonial hingga babak kemerdekaan Indonesia.
Kini, bukan sekadar peninggalan masa lalu, ruang hidup ini menghubungkan sejarah, identitas, dan ekspresi generasi saat ini.
Kementerian Kebudayaan melalui Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya berkolaborasi dengan Direktorat Warisan Budaya menyelenggarakan Festival Serempak pada 27–28 September 2025. Festival ini menjadi ruang merayakan peradaban sekaligus menandai aktivasi wajah baru Benteng Marlborough, yang kini hadir dengan pembaharuan fasilitas penunjang berupa toilet, mushola, souvenir shop, hingga ruang publik lainnya.
Festival tersebut mengusung kampanye utama "Inilah Kekuatan dan Keistimewaan Bengkulu, Mari Menjaga dan Merayakan Keberagaman Ekspresi dalam Kebersamaan". Kegiatan itu menjadi wadah ekspresi seni dan budaya generasi kini dalam merayakan warisan sekaligus membangun peradaban.
Festival yang digelar selama dua hari itu, menyajikan pengalaman budaya yang kaya dengan deretan musisi nasional seperti Shaggydog, Kunto Aji, Nona Ria, hingga musisi kebanggaan lokal seperti Bengkulu Blues Society, Guzmow, Jonikane, Orkes Pulang Malam, dan Ka Ga Nga.
Tak hanya musik, acara itu juga menampilkan atraksi budaya khas Bengkulu, termasuk musik etnik, gamad, dendang, Marhaban Buai Anak, syarafal Anam, Barong Landong, kolosal Dhol, peragaan wastra, karnaval budaya, fashion show, pasar kuliner lokal, lokakarya, gelar wicara, hingga pemutaran film.