“Dalam Roadmap BRI AGRO, kami tengah mempersiapkan proses new business preparation pada tahun 2020-2021. Pada fase ini BRI AGRO akan memperkuat model bisnis tradisional dan mempersiapkan model bisnis baru. Kemudian pada tahun 2022, BRI AGRO akan mengembangkan proses new business. Pada fase ini, BRI AGRO akan mengembangkan infrastruktur, produk layanan dan kerja sama digital. Pada tahun 2023, BRI AGRO akan mengoptimalkan Digital Agriculture Ecosystem,” jelas Ebeneser.
Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengungkapkan bahwa BRI AGRO didukung oleh ekosistem yang sangat mumpuni, terutama dengan adanya dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai holding dari AGRO. Fokus di bisnis digital dan diferensiasi di bisnis agrikultur akan menjadi poin plus BRI AGRO untuk memenangkan persaingan pasar.
“Nantinya akan terdapat pergeseran kebiasaan para investor dari konvensional ke digital, sehingga value perusahaan akan semakin tinggi. Momen ini merupakan momen cooling down untuk menilai kebijakan strategi perusahaan seiring dengan pertumbuhan bisnis AGRO di tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Thendra berpendapat bahwa valuasi BRI AGRO saat ini di harga Rp1.000, PBV-nya 5x.
Dibandingkan dengan perbankan konvensional, termasuk cukup tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan perbankan new economy, seperti Bank Jago PBV-nya 60x. Artinya, masih ada disparitas antara valuasi saham AGRO saat ini. Untuk jangka pendek, ada potensi turun hingga ke level Rp900.
Di level ini, bisa menjadi momentum bagus untuk pelaku pasar mengakumulasi saham AGRO. Saksikan tayangan acaranya di YouTube Channel MNC Sekuritas melalui link: bit.ly/YTMNCSBRIAGRO