JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI khawatir dengan rencana PT MRT Jakarta mencaplok PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang mengoperasikan KRL Jabodetabek. Rencana tersebut dinilai berdampak pada dana subsidi public service obligation (PSO) dari pemerintah.
"Kalau ini terjadi, PSO hilang dari KAI, ini berat buat kami. Pengalihan saham itu akan jadi challenge (tantangan) luar biasa," kata Direktur Keuangan KAI, Salusra Wijaya secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Selama ini, KAI memperoleh dana PSO dari pemerintah sebagai bentuk subsidi kepada penumpang. Pada tahun lalu, dana subsidi PSO kepada KAI dianggarkan Rp4,9 triliun.
Salusra mengatakan, potensi hilangnya dana PSO karena jumlah penumpang kereta api akan berkurang akibat akuisisi KRL oleh PT MRT sebesar 51 persen saham. "Dengan rencana akuisisi bisa membuat penumpang KAI ini akan turun sekali, bisa turun sampai 70-80 persen," katanya.
Dengan begitu, menurut dia, kinerja perseroan bisa tertekan. Apalagi, keuangan KAI saat ini menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19, sehingga susah membayar utang. Dia berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan DPR bisa mencari solusi yang saling menguntungkan.