JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta menggandeng PT Hutama Karta (Persero) untuk menggarap proyek Fase 2A rute Bundaran HI-Kota sepanjang 6,3 kilometer.
Penandatanganan Kontrak Proyek MRT Bundaran HI-Kota dilakukan antara MRT Jakarta dan Kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) dan Hutama Karya Join Operation (SMCC-HK JO) pekan lalu.
Menurut Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, proyek lanjutan ini memakan investasi senilai Rp4,6 Triliun. Hutama Karya dan SMCC nantinya akan melakukan pembagian tugas, sebab proyek ini bersinggungan dengan banyak cagar budaya, pusat kota dan pusat bisnis.
"Jadi nilai kontrak Rp4,6 triliun dengan total 72 bulan yang mulai September 2021 sampai Agustus 2027. Ini salah satu paket yang challenging nya tinggi karena selain kondisi tanah, juga dia harus memanage terkait cagar budaya yang akan dilalui di sekitar pembangunan stasiun," ujar Silvia, dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Saat ini, lanjutnya, proses pembangunan tengah memasuki tahap persiapan termasuk didalamnya melihat kondisi tanah. Sedangkan untuk, pengerjaan fisik secara bertahap akan mulai dilakukan pada September tahun ini.
Khusus pembangunan Stasiun Kota, pembangunan akan terintegrasi dengan rencana penataan kawasan Kota Tua yang sedang dikerjakan DKI Jakarta. Hal ini untuk stasiun dengan jenis transportasi lain bisa terintegrasi.
"Untuk penataan Stasiun Kota mengembalikan atau menghadirkan kembali Plaza Pedestrian yang berada di depan muka dari Stasiun Kota. Entrance MRT stasiun Kota akan muncul di Plaza itu. Hal ini nantinya bisa terjadi integrasi yang baik antara moda transportasi yaitu Stasiun Kota KCI dengan stasiun MRT," ujar Silvia.