JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan, pihaknya tengah terlibat dalam rencana proyek pembangunan LRT Bali. Keterlibatan ini dilandasi nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik yang ditandatangani pada, Senin (10/7/2023).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, MoU tersebut berisikan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan terkait perencanaan pembangunan kendaraan massal berbasis kereta.
"Sekarang sifatnya masih memberikan bantuan perencanaan desain, skema pembiayaan, pembangunan stasiun, rute dan lain sebagainya," ujar Tuhiyat dalam konferensi pers di Jakarta dikutip, Kamis (26/10/2023).
Tuhiyat menambahkan, sudah ada tim ad-hoc yang berkomunikasi setiap hari dengan Pemerintah Bali terkait kerja sama tersebut.
"Dan di Bali sudah ada satu Perusahaan Daerah (perusda) untuk menghandle semua kebutuhan, dan sebelum dibentuk perusda sendiri transportnya," tuturnya.
Meski begitu, Tuhiyat belum mengetahui peran selanjutnya apa yang akan diemban pihaknya, apakah nanti menjadi operator atau lainnya. Hal tersebut lantaran belum ada Perjanjian Kerja Sama (PKS) dari MoU yang sudah ditentukan.
"PKS itulah yang menentukan peran PT MRT seperti apa. Apakah sebagai penasihat, atau pemegang saham, atau kontraktor, atau operator. Di PKS itu kita tunggu yang saat ini masih dalam," ucapnya.