JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta menargetkan membangun 20 kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan stasiun MRT pada 2030.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, kawasan TOD yang saat ini dikembangkan, yakni Poros Monumental Jakarta di wilayah Bundara HI, Kolaborasi Gerak di Dukuh Atas, Gerbang Suar Jakarta di Lebak Bulus, Kolase Aktivitas di Pusat Jakarta di kawasan Istora Senayan, Ruang Atas Dinamis di Fatmawati, dan Green Creative Hub di Blok M.
"Rencana kami (MRT) pada 2030 ada 20 kawasan berorientasi transit. Jadi Jakarta ini berkembang dari kota yang centralized menjadi decentralized," kata dia dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).
William berharap untuk menyediakan kawasan berorientasi transit pada area dalam dan luar stasiun MRT atau berjarak sekitar radius 700 meter dari simpul transit MRT sampai dengan daerah luarnya.
“Kawasan tersebut diharapkan bisa lebih memfasilitasi pejalan kaki dan pengguna kendaraan non-emisi. Pembangunan kawasan, yang nantinya juga meliputi hunian, tidak hanya dinikmati oleh kelas pendapatan menengah ke atas,” ujarnya.