"Surplus ini lebih ditopang oleh komoditas non migas, yaitu sebesar 4,42 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang surplusnya adalah bahan bakar mineral (HS27), lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja," terang Atqo.
Pada saat yang sama, lanjutnya, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 0,96 miliar dolar AS, dimana komoditasnya adalah minyak mentah dan hasil minyak. Jadi untuk migas, mengalami defisit," ungkap Atqo.
Defisit neraca perdagangan non migas Juni 2023 jauh lebih rendah daripada bulan Mei 2023, maupun periode sama di tahun lalu.
"Secara kumulatif, dari Januari hingga Juni 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 19,93 miliar dolar AS, atau lebih rendah 5,06 miliar dilar AS dibandingkan periode Januari-Juni 2022," kata Atqo.