Nguyen mengatakan, Vietjet merupakan maskapai yang menawarkan tarif murah sehingga dijadikan pilihan utama penumpang. Tiket untuk rute Hanoi-Ho Chi Minh City saat ini sekitar Rp2 juta sementara maskapai penerbangan milik pemerintah, Vietnam Airlines mematok harga Rp4 juta.
Idenya memperkenalkan pramugari berbikini juga menarik perhatian penumpang. Nguyen menyebut, konsep tersebut ditujukan memberikan kesenangan kepada penumpang sekaligus mempromosikan hak untuk menentukan pilihan. Menurut dia, setiap orang berhak untuk mengenakan pakaian apa saja yang diinginkan asalkan bahagia.
Di Vietnam, hanya ada empat miliarder dan Nguyen salah satunya. Di tengah rendahnya partisipasi perempuan di ruang publik di Vietnam, prestasi Nguyen luar biasa.
"Saya masih belum terbiasa dengan status miliarder. Karena hampir 30 tahun saya berbisnis, saya tidak pernah menghitung berapa banyak uang saya atau menetapkan tujuan untuk menjadi miliarder. Saya tumbuh di tengah situasi di mana saya tidak perlu khawatir dengan uang sehingga uang tidak pernah menjadi tujuan hidup saya," kata Nguyen yang menjabat sebagai CEO Vietjet itu dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Nguyen kuliah Ekonomi Bisnis dan Teknologi di Moskow, Rusia pada dekade 1980-an. Gelar S1 diraih di Plekhanov Russian University of Economics sementara S2 diraih di D. Mendeleev University of Chemical Technology Rusia.