Operasikan Pesawat Bombardier, Garuda Akui Rugi Rp400 Miliar Setiap Tahun

Suparjo Ramalan
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Ant)

JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk rugi besar akibat mengoperasikan pesawat Bombardier CRJ 1000. Nilai kerugian mencapai 30 juta dolar AS atau Rp420 miliar per tahun.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, kerugian tersebut cukup signifikan, bahkan melebihi biaya sewa pesawat tersebut.

"Selama 7 tahun mengoperasikan (pesawat) in, setiap tahun itu kerugian penggunaan pesawat lebih dari 30 juta dolar per tahun. Sementara sewa pesawatnya sendiri di angka 27 juta dolar AS," katanya, Rabu (10/2/2021).

Atas dasar itulah, kata Irfan, Garuda memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan yang bermarkas di Kanada itu. Kontrak tersebut baru berakhir pada 2024. Terminasi kontrak telah dilakukan secara sepihak (early termination) pada 1 Februari 2021.

"Apabila kita terminasi pada Februari kemarin sampai dengan akhir masa kontraknya, kita saving (berhemat) lebih dari 220 juta dolar AS. Ini upaya kita menghilangkan, mengurangi kerugian," katanya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Garuda Indonesia Siap Terbangkan 102.502 Jemaah Haji 2026 

Nasional
1 bulan lalu

Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru Meski Kantongi Rp23,67 Triliun dari Danantara 

Nasional
1 bulan lalu

Banyak Pesawat Garuda Tak Bisa Terbang, Danantara Ungkap Bebani Perusahaan

Nasional
1 bulan lalu

Suntik Dana Rp23,67 Triliun ke Garuda Indonesia, Danantara: Kami akan Monitor

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal