Operasikan Pesawat Bombardier, Garuda Akui Rugi Rp400 Miliar Setiap Tahun

Suparjo Ramalan
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Ant)

Mantan dirut PT Inti (Persero) itu menilai, pesawat Bombardier CRJ 1000 tidak sesuai dengan karakteristik pasar di Indonesia. Kondisi pandemi Covid-19 dinilai membuat maskapai semakin bertekad mengakhiri kerja sama sewa tersebut.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, manajemen Garuda terus mencoba bernegosiasi dengan Nordic Aviation Capital (NAC) untuk mengembalikan enam pesawat yang disewa. Saat ini, negosiasi baru dilakukan dengan pihak ketiga yakni Export Development Canada (EDC).

"Proses negosiasi ini tentu juga terjadi berulang-ulang kali, Garuda dan NAC dan tentu ini niat baik kami. Tapi sayangnya, early termination ini belum mendapat respons dari mereka. secara proses negosiasi dengan EDC masih terus berlangsung," ujarnya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Presiden Prabowo Tiba di Korea Selatan, Siap Hadiri KTT APEC 2025

Nasional
25 hari lalu

Rosan Ungkap Perombakan Manajemen Garuda Indonesia terkait Penyehatan Bisnis 

Nasional
25 hari lalu

Garuda Indonesia Rekrut 2 WNA Masuk Jajaran Direksi, Siapa?

Bisnis
26 hari lalu

Profil Glenny Kairupan Dirut Baru Garuda Indonesia, Ternyata Pernah Jadi Komandan di Timor Timur!

Nasional
26 hari lalu

Glenny Kairupan Ditunjuk Jadi Dirut Garuda Indonesia, Gantikan Wamildan Tsani

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal