NEW DELHI, iNews.id - Orang terkaya di Asia, Gautam Adani, diperkirakan kehilangan Aset sebesar 51 miliar dolar AS atau setara Rp763,944 triliun dalam 2 hari terakhir.
Hal itu terjadi setelah perusahaan investasi New York, Hindenburg Research, menuding Adani melalui beberapa anak usaha Adani Group, seperti Adani Enterprises, melakukan pencucian uang dan rekayasa akuntasi. Adani Enterprises merupakan anak usaha Adani Group yang bergerak di bidang pertambangan.
Pada Rabu (25/1/2022), Hidenburg Research merilis laporan dugaan praktik ilegal pencucian uang dan rekayasa akuntansi yang dilakukan Adani Enterprises, dengan dukungan anggota keluarga melalui beberapa perusahaan di Karibia, Mauritius, dan Uni Emirat Arab.
"Kami telah menemukan bukti penipuan akuntansi, manipulasi saham, dan pencucian uang di Adani, yang terjadi selama beberapa dekade. Adani telah melakukan prestasi besar ini dengan bantuan para pendukung di pemerintahan dan industri rumahan dari perusahaan internasional yang memfasilitasi kegiatan ini," bunyi laporan Hidenburg Research, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/1/2023).
Disebutkan, Adani Enterprises telah menjadi fokus dari 4 investigasi penipuan besar pemerintah yang diduga melakukan pencucian uang, pencurian dana pembayar pajak, dan korupsi, senilai 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp254,648 triliun.