Meskipun ekonomi Rusia menyusut 2,1 persen pada tahun 2022 di bawah tekanan sanksi Barat, tetapi jumlah miliarder di negara ini justru bertambah karena mendulang untung dari harga sejumlah komoditas dunia yang melambung.
Forbes mencatat terdapat 22 miliarder baru di Rusia, sebagian besar adalah pengusaha yang menghasilkan uang dari makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa permintaan domestik Rusia tetap kuat meskipun ada sanksi.
Selain itu, para miliarder Rusia juga menambah pundi-pundi kekayaan dari menjual antara lain minyak, logam, dan sumber daya alam lainnya ke pasar global, khususnya ke China, India, dan Timur Tengah.
Beberapa komoditas yang menyumbang pendapatan bagi para miliarder Rusia antara lain, minyak Ural dengan harga rata-rata 76,09 dolar AS per barel pada tahun 2022, naik dari 69 dolar AS pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.
Dana Moneter Internasional bulan ini menaikkan perkiraan pertumbuhan Rusia pada 2023 menjadi 0,7 persen dari sebelumnya 0,3 persen, tetapi menurunkan perkiraan 2024 menjadi 1,3 persen dari 2,1 persen, dengan prediksi bahwa kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan Barat akan merugikan ekonomi Rusia.