Raja Juli menjelaskan, aspek keterbatasan lokasi upacara menjadi salah satu alasan perayaan HUT RI di IKN tidak bisa didatangi langsung secara terbuka oleh masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan. Hal ini mengingat masih ada pekerjaan konstruksi yang belum rampung, dan berisiko jika harus dikunjungi banyak orang.
"Pak Presiden waktu rapat kerja pertama di Istana Garuda, bertemu Gubernur dan Bupati, meminta agar representasi masyarakat semua diundang, tokoh masyarakat, tokoh adat, perempuan, tokoh agama, penyandang disabilitas, jadi terwakili, karena memang tempatnya terbatas," ucap Raja Juli.
Meski demikian, Raja Juli tidak menyebut spesifik kuota undangan yang akan hadir dalam upacara HUT RI ke-79 tersebut. Ia pun menjelaskan bahwa upacara bisa dinikmati secara live di tv hingga media sosial.
"Perayaan kemerdekaan ini bersifat terbuka, dirayakan bersama masyarakat dari Sabang sampai Merauke, jadi tidak ada eksklusifitas, tapi bahwa keterbatasan prasarana, iya, di Jakarta pun tidak semua datang ke Istana kan," tutur dia.
"Kalau untuk yang tidak bisa datang, itu nanti akan kita adakan live di TV, Sosial Media, jadi ini perayaan bersama, pesta rakyat dan bersifat terbuka bagi masyarakat Indonesia," kata Raja Juli.