Perusahaan teknologi tersebut juga merencanakan lebih banyak PHK pada bulan depan karena ingin mengonsolidasikan beberapa operasi regionalnya.
"Kami membuat perubahan ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk lebih memperkuat model operasi global kami untuk moderasi konten," ucap juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan.
TikTok berharap dapat menginvestasikan 2 miliar dolar AS secara global untuk keamanan pada tahun ini dan akan terus meningkatkan efisiensi. Sebanyak 80 persen konten yang melanggar pedoman kini dihapus oleh teknologi otomatis.
Kabar PHK karyawan ini pertama kali dilaporkan oleh portal bisnis The Malaysian Reserve pada hari Kamis.
Pemangkasan karyawan terjadi karena perusahaan teknologi global menghadapi tekanan regulasi yang lebih besar di Malaysia, di mana pemerintah telah meminta operator media sosial untuk mengajukan izin operasi paling lambat Januari sebagai bagian dari upaya untuk memerangi pelanggaran dunia maya.
Malaysia melaporkan peningkatan tajam dalam konten media sosial yang berbahaya awal tahun ini dan mendesak perusahaan, termasuk TikTok, untuk meningkatkan pemantauan pada platform mereka.