Masjid ini, lanjut Damar, adalah masjid pertama Pegadaian di Sumatra. Sebelumnya, pihaknya sudah membangun Pura daerah Yogyakarta dan juga beberapa rumah ibadah lainnya di berbagai daerah sebagai wujud Pegadaian Peduli Rumah Ibadah.
Masjid Al Hikmah memiliki luas bangunan mencapai 421 meter persegi, yang dirancang untuk menampung hingga 300 jamaah. Mengusung konsep dan tema Green Architecture, masjid ini dibangun dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan berbasis ESG.
Masjid Al Hikmah mampu memberi kenyamanan ruang dan tempat serta memuat unsur-unsur budaya baik secara bentuk bangunan, ornamen hiasan maupun warna sebagai penunjang konsep kearifan lokal.
Selain itu, bangunannya juga menggunakan teknologi double facade dan building envelope, untuk mereduksi panas. Terdapat pula green roof untuk membantu menyaring dan menangkap debu, serta dapat mendinginkan udara dan membuat sejuk yang dapat mengurangi pantulan cahaya ke dalam ruangan.
Selain itu sebagai nilai budaya, atap berbentuk lipat pandan, yang merupakan salah satu jenis atap rumah adat khas melayu dengan ciri khasnya yang curam, yang mencirikan keagungan dan ketinggian budaya.