"Kami menyadari bahwa cukup banyak mahasiswa yang mengambil pinjaman online ilegal untuk membayar kuliah mereka. Kami berharap dengan adanya program ini, inklusi keuangan mahasiswa dapat meningkat sehingga mereka mendapatkan akses untuk investasi atau pinjaman yang legal, dengan harapan membantu bukan justru mempersulit hidup mereka ke depannya,” ujarnya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan di tiga universitas, yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Andalas pada bulan Mei, yang akan dilanjutkan dengan kampus-kampus lainnya yang dijadwalkan untuk mengikuti program ini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, SE., M.Si., menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Pegadaian.
“Saya sangat mengapresiasi perhatian Pegadaian terhadap mahasiswa. Masalah pinjol dan investasi ilegal ini sangat meresahkan, dan kami berharap mahasiswa di Universitas Hasanuddin serta universitas lainnya di seluruh Indonesia dapat lebih bijak dalam memilih jasa keuangan yang legal dan aman, salah satunya melalui PT Pegadaian,” tuturnya.
Sementara itu, Damar berharap, Program Si Gemas dapat membantu generasi muda memahami pentingnya literasi keuangan dan memilih investasi yang tepat, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sejahtera dan bebas dari jerat pinjaman dan investasi ilegal.
“Dengan adanya program ini, kami berupaya menciptakan generasi muda yang mandiri finansial dan mampu membuat keputusan investasi yang bijak,” ujarnya.