JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan infrastruktur Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah rampung akhir 2023. Dukungan infrastruktur ini terutama untuk mempermudah akses kawasan, pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), penyediaan hunian pekerja, hingga pengolahan sampah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang, pihaknya terus mengupayakan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri.
“Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi, dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” ucap Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8/2023).
Guna mendukung konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga pada tahun 2020-2022 telah menyelesaikan pembangunan jalan kawasan dan akses menuju KIT Batang sepanjang 50,2 km dan 10 jembatan sepanjang 667 meter dengan total anggaran Rp1,82 triliun.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga membangun drainase utama (bendung) KIT Batang untuk mengendalikan banjir kawasan seluas 450 hektare. Pekerjaannya telah dimulai pada 2021 dengan biaya APBN senilai Rp46 miliar. Selain itu, Ditjen SDA juga membangun penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang paket 1 dan 2 berbentuk embung/reservoir dengan kapasitas tampung sekitar 1 juta m3.
Selanjutnya, sumber air dari Bendung Sungai Urang dimanfaatkan untuk penyediaan air minum KIT Batang dengan membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya. Dukungan infrastruktur berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik, pekerjaan reservoir 4.500 m3, jaringan perpiaan air minum, dan bangunan pendukung.