Padahal hasil riset pada tahun 2020 menunjukan 65,5 persem developer mengaku produk perumahan kelas bawah/RST/FLPP paling berkontribusi dalam kinerja terbaik.
"Permintaan rumah menengah atas setelah pandemi meningkat. Sebenarnya kita bisa rasakan, yang paling terdampak pandemi adalah yang paling bawah, karena social safetynya habis tergerus. Nah kalo yang atas pasti lebih kuat menahan dampak dari pandemi," tutur Chandra.
Peningkatan permintaan rumah mewah itu akhirnya membuat developer di Jakarta saat ini mayoritas atau 55,52 persen mengembangkan proyek perumahan menengah dan atas. Sedangkan hanya 28,4 persen developer yang saat ini tengah menggarap perumahan bawah/RST/FLPP.
Sekadar informasi tambahan, riset REI ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data primer berupa survey melalui penyebaran kuesioner atau wawancara. Responden yang dituju adalah para pengembang anggota REI DKI Jakarta, dengan kurun waktu survey selama ± 3 bulan dari April - Juli 2023.