JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Dewan Energi Nasional (DEN) memastikan akan kembali melanjutkan program kompor listrik induksi pada 2025 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi impor LPG.
"Kita akan bagikan 500.000 sejenis kompor induksi untuk rumah tangga memasak. Ini untuk mengurangi impor LPG. Targetnya 700.000 kami yakin kalau tahun ini bisa distribusi 500.000, maka 700.000 kita juga cukup optimistis," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DEN Djoko Siswanto dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Sesi Dewan Energi Nasional, Rabu (17/1/2024).
Seperti diketahui, program bagi-bagi kompor listrik induksi ini memang sejatinya telah lama direncanakan. Namun akhirnya tidak jadi karena program ini digantikan dengan pembagian 500.000 rice cooker gratis yang dimulai akhir 2023.
"Kenapa rice cooker? Ternyata itu paling bisa diimplementasikan, kita tinggal beli dan harganya lebih murah dari kompor listrik induksi. Kompor listrik induksi itu kita sudah uji coba di bali dan solo ada 2.000 ya itu 2 juta per KK, kalo rice cooker di bawah 1 juta harganya. Jadi dengan uang yang ada bisa lebih banyak lagi," tuturnya.
Djoko menambahkan, berbeda dengan rencana awal, dia menyebutkan, nantinya pembagian kompor listrik ini akan menyasar masyarakat menegah ke atas, bukan lagi masyarakat miskin. Keputusan mengenai kembali dijalankannya program kompor listrik gratis ini berdasarkan rapat yang dipimpin oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kompor induksi terus digalakkan tidak diberhentikan, namun dimulai menengah ke atas. Kemarin Pak Luhut juga mimpin rapat saya hadir untuk dimulai lagi kompor induksi. Jadi kemarin yang sempat dihentikan dimulai lagi, dikaji lagi, mulai yang bisa kita laksanakan. Mudah-mudahan kompor induksi dimulai lagi," kata Djoko.