JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengantongi Rp10,75 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (27/9/2022). Jumlah tersebut lebih rendah daripada target Rp19 triliun yang diumumkan pemerintah pekan lalu.
Direktur Surat Utang Negara (SUN), Deni Ridwan, mengatakan sebenarnya incoming bids (permintaan yang masuk) pada lelang SUN mencapai Rp23,67 triliun. Namun pemeritah memutuskan hanya memenangkan permintaan sebesar Rp10,75 triliun.
"Dengan mempertimbangkan dinamika kondisi pasar keuangan terkini dan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp10,75 triliun dari target indikatif yang diumumkan minggu lalu sebesar Rp19,0 triliun," ujar Deni, pada Rabu (28/9/2022).
Menurut dia, seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun paling diminati investor. Kedua seri SUN tersebut mendominasi demand investor pada lelang SUN, yang mencapai 55,12 persen dari total incoming bids dan 53,05 persen dari total awarded bids.
"Incoming bids terbesar masih pada seri SUN tenor 11 tahun yaitu Rp10,86 triliun atau 45,88 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp5,15 triliun atau 47,93 persen dari total awarded bids," ungkap Deni.
Dia mengungkapkan, investor asing masih berpartisipasi di pasar perdana dengan jumlah incoming bids sebesar Rp1,7 triliun. Minat investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 11 tahun yaitu Rp919 miliar atau 54,06 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp196 miliar atau 1,83 persen dari total awarded bids.
"Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini naik dibandingkan WAY lelang sebelumnya, mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung volatile karena pengaruh kondisi global," tutur Deni
Dia menjelaskan, ada beberapa tekanan ekonomi global dan domestik yang membuat pasar keuangan bergejolak, sehingga memengaruhi lelang SUN. Meski demikian, minat investor domestik dan asing tetap tinggi.