JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, ekspor batu bara dibuka masih menunggu penggumuman dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jika PLN menyatakan kondisi stok batu bara aman dan terkendali, pemerintah akan mencabut larangan ekspor batu bara.
"Yang declare shortage dari PLN, kita bantu pengamanan, dan sekarang PLN menyiapkan kesiapan. Kita harap sore ini ada pernyataan," kata Arifin dalam konferensi pers, Rabu (12/1/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ekspor batu bara akan dibuka ketika komoditas ini sudah datang ke pembangkit, baik milik PLN maupun swasta. Menurutnya, jika larangan ekspor ini tidak dilakukan, maka kondisi energi primer Indonesia akan kritis.
Selain batu bara, pasokan LNG juga sempat menipis. Sebanyak 40 persen dari total produksi batu bara memenuhi spesifikasi kebutuhan batu bara untuk listrik dalam negeri.
Produksi batu bara pada 2021 tercatat mencapai 614 juta ton. Jadi, sekitar 240 juta ton batu bara dapat digunakan untuk pasokan listrik.
"Sedangkan konsumsi kita 1/4-nya (dari 614 juta), sekitar 150 juta ton. Jadi sebenarnya kalau pemasok ini disiplin memenuhi komitmennya, kita tidak perlu mengalami krisis," ujar Arifin.