Puncaknya pada awal April, sekitar 30 persen penerbangan Air France, baik rute domestik maupun internasional dibatalkan. Pembatalan paling banyak terjadi di Bandara Charles de Gaulle dan Orby di Paris, Prancis. Padahal, para penumpang sudah memesan tiket untuk berlibur saat musim semi.
Akibat aksi ini, Air France dilaporkan rugi hingga 300 juta euro. Meski begitu, Le Maire mengatakan, pemerintah Prancis tidak akan memberikan suntikan dana jika Air France rugi.
Le Maire memprediksi, aksi mogok kerja karyawan Air France, beserta rentetan aksi serupa di negara tersebut berdampak negatif terhadap produk domestik bruto (PDB) Prancis hingga 0,1 persen. Pada tahun lalu, ekonomi negara yang dipimpin oleh Emmanuel Macron itu tumbuh 1,9 persen.