"Dengan demikian, #APBNKiTa hingga akhir Februari 2023 masih mencatatakan surplus sebesar Rp131,8 triliun (0,63% terhadap PDB) dan keseimbangan primer sebesar Rp182,2 triliun," ungkap Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diproyeksikan tetap stabil. IKK optimis di tingkat 122,4, menunjukkan kondisi baik menjelang puasa dan hari raya idul fitri. PMI ekspansif 18 bulan berturut-turut. Pertumbuhan kredit tetap positif baik untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja.
Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Indonesia diprakirakan tetap terjaga baik dan tumbuh di level 5,0% - 5,3 persen, meskipun sisi ekspor dan impor mulai terkoreksi.
"Oleh karena itu, kita tetap perlu untuk waspada. Ketidakpastian global ke depan masih cukup tinggi, itu yang harus kita cermati," tutur Sri Sri.
Dia menegaskan, APBN akan tetap diandalkan sebagai peredam tekanan global yang solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.