Berdasarkan riset itu, jumlah penduduk Indonesia yang memakai smartphone mencapai 124 juta, terbesar ketiga di Asia Pasifik setelah China dan India. Sementara jumlah pengguna internet mencapai 133 juta atau 51 persen dari total populasi.
Meski cepat, de Gantes menilai skor Indonesia masih cukup rendah yakni 36 dari skala 100. Hal ini karena ekosistem ekonomi digital Indonesia masih belum matang seperti Singapura dan Korea Selatan. Salah satu indikasinya terlihat dari penetrasi jasa keuangan nonbank seperti fintech yang masih sangat rendah.
Hanya 5 persen masyarakat Indonesia yang mengakses layanan fintech. Posisi Indonesia berada di urutan paling bawah. Bahkan, kalah dari Myanmar (6 persen) dan Thailand (10 persen).
Sementara penetrasi fintech di negara-negara lain lebih tinggi seperti Malaysia (15 persen), Vietnam (16 persen), Australia (17 persen), Filipina (23 persen), Jepang dan India (39 persen), Taiwan (41 persen), Singapura (48 persen), Korea Selatan (53 persen), Selandia Baru (54 persen), dan Hong Kong (57 persen).
Menurut de Gantes, rendahnya penetrasi fintech karena masyarakat Indonesia masih nyaman menggunakan uang tunai. Untuk itu, butuh waktu beberapa tahun bagi Indonesia untuk mencapai dua digit.