Di dalam mal, kata Ellen, dipasang tanda-tanda sebagai alur jalan untuk pengunjung. Di samping itu, lift dioperasikan dalam kapasitas terbatas maksimal 7-8 orang. Eskalator juga diberikan tanda dengan jarak tiga langkah.
Protokol juga diterapkan di restoran lewat penataan kursi yang boleh dan tidak boleh diduduki. Musala di mal juga diatur jarak antar jemaah di samping tidak ada karpet dan wajib membawa peralatan salat sendiri. Di toilet juga dibuat antrean.
CEO Emporium Mall itu menambahkan, pengelola melakukan inovasi dengan menggunakan sensor di beberapa titik untuk mengurangi sentuhan fisik.
"Sebagian besar pusat belanja di DKI menerapkan sensor, seperti tombol lift, hand sanitizer dan karcis parkir pun menggunaan sensor sehingga mengurangi kontak fisik," ujar Ellen.
Semua protokol ini, kata dia, diawasi Tim Gugus Kendali Covid-19 yang dibentuk oleh pengelola mal. Tim ini beranggotakan petugas keamanan dan manajemen pusat perbelanjaan.
"Ada Tim Gugus Kendali Covid di tiap pusat belanja yang terdiri sekuriti dan manajemen yang akan mengawasi dan menegur pengunjung yang tidak mentaati protokol kesehatan," katanya.