Sebagai informasi, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan, meskipun saat ini stok bawang putih masih ada, namun harganya tinggi karena belum ada tambahan barang masuk lagi dari para importir. Melihat kondisi seperti ini, maka tak ayal jika pedagang pasar mengkoreksi harga.
Oleh karena itu, Bapanas meminta Kemendag untuk segera mengeluarkan izin impor para pengusaha. Apabila ada hal-hal yang kurang dipenuhi oleh para importir, sebaiknya Kemendag transparan untuk memberikan informasi tersebut sehingga proses perizinan dapat berjalan lancar dan harga di dalam negeri bisa melandai
Adapun, Kementerian Pertanian memprediksi konsumsi bawang putih periode 2020-2024 meningkat 1,38 persen per tahun. Pada 2021, konsumsi bawang putih nasional diproyeksikan sebesar 515.740 ton, tetapi jumlah konsumsi diperkirakan sempat menurun menjadi 508.350 ton pada 2022, dan akan kembali naik menjadi 517.930 ton 2023, dan 526.770 ton di tahun 2024.