"Ini soal prespektif. Kalau kita melihat sisi buruknya saja, maka lambat laun pasti akan terpuruk. Sementara kita dikaruniai akal, pikiran, intuisi dari Tuhan untuk bisa kita manfaatkan menjadi sebuah kreatifitas yang menghasilkan," tutur pengusaha liquid vape, yang arab disapa Kevin.
Pengusaha milenial yang baru berusia 27 tahun ini, mengatakan kreatifitas adalah kunci untuk keluar dari belenggu pandemi. Kevin yang merintis usahanya sejak 2012, kini sukses berbisnis likuid vape, bahkan di masa pandemi Covid-19.
Berbekal kreatifitas sebagai kaum milenial, Kevin memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan dan mengembangkan bisnis di industri vape dan industri kreatif, bahkan mempekerjakan puluhan karyawan, meskipun bekerja dari rumah.
"Terutama buat milenial ya. Saat ini mungkin sektor konvensional sedang mengalami krisis. Namun jangan salah, era digital saat ini begitu banyak peluang. Semua tetap bisa dilakukan meski di rumah saja," imbuh Kevin.
Kevin menyebut, peluang usaha selalu ada di setiap keadaan, asalkan telaten dan jeli melihatnya. Latar belakangnya dari keluarga sederhana, juga memicu Kevin untuk semangat dan survive di tengah masa pandemi Covid-19.
Dia mengungkapkan, merintis bisnis liquid vape pada 2012 karena melihat peluangnya, seiring dengan penggunaan vape uanh meluas di Indonesia. Mulanya ia menjual device vape, lalu beralih membuat industri likuid hingga saat ini.
"Semua ini proses kreatif. Bagaimana kemudian menggunakan desain, mempromosikan melalui platform digital selain itu di Youtube juga bisa jadi ajang promosi sekaligus mendapat pundi dari adsense. Saya rasa di era saat ini, kreatifitas tidak akan pernah habis jika orang tidak bermalas-malasan," tutur Kevin.