Setelah pengumuman tersebut, harga saham Vinda naik sekitar 7,5 persen pada Jumat pagi. Meski begitu, saham Vinda turun 5 persen secara year to date.
Vinda membukukan pendapatan sebesar 19,42 miliar dolar Hong Kong pada tahun 2022. Angka ini meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya, sementara laba bersih turun 57 persen menjadi 706 juta dolar Hong Kong. Dari total pendapatan tersebut, 83 persen berasal dari tisu dengan merek termasuk Tempo dan Tork, dan 17 persen lainnya berasal dari produk perawatan pribadi seperti perawatan kewanitaan dan perawatan bayi.
Presiden dan CEO Essity, Magnus Groth menilai bahwa tawaran RGE sangat menarik. Pihaknya mempertahankan kehadirannya di Asia dan di Vinda melalui pemberian lisensi berkelanjutan atas merek-merek Essity, dengan persyaratan keberlanjutan dalam pengadaan, produksi, dan kolaborasi dalam inovasi dan pemasaran.
"Setelah selesainya tender, kami juga akan mengurangi porsi tisu konsumen dalam total penjualan Essity dan memungkinkan peningkatan fokus pada investasi dan pertumbuhan merek Essity dan kategori dengan imbal hasil lebih tinggi,” ucap Groth.
Essity menyampaikan, kesepakatan itu masih harus mendapat persetujuan dari otoritas dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2024.