Starbucks mengatakan, sejak pandemi Covid-19 kebiasaan pelanggan telah berubah, dan mengakibatkan perusahaan akan berupaya menambah jumlah cabang drive-thru dan berinvestasi dalam kemampuan digital di tokonya.
Sebelumnya dikabarkan, Starbucks berniat untuk menjual bisnisnya di Inggris karena menghadapi persaingan yang meningkat dari jaringan lain. Meskipun menyangkal pernah memulai proses penjualan formal, perusahaan terdampak keras akibat pandemi di seluruh dunia.
Adapun, sekitar 70 persen gerai Starbucks di Inggris dijalankan dioperasikan secara waralaba, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan. Starbucks menyebut, kedai kopi baru nanti merupakan campuran antara waralaba dan kepemilikan perusahaan.