“Terkait cost leadership, kami coba kurangi beban biaya yang muncul di operasional sambil kita perhatikan tipe biaya yang muncul. Jadi, ada biaya-biaya yang sifatnya nonesensial bisa kita potong sampai 100 persen. Yang sifatnya kontributor ke operasional sampai 80 persen. Tapi yang sifatnya esensial seperti safety, securty itu jadi mandatori di angkutan udara kita kurangi 20 persen dan yang terkait akselerator ini yang bisa beri kontribusi pendapatan lebih besar kurang 20 persen,” ujarnya.
Upaya tersebut, AP I bisa menghemat biaya sebesar 32 persen yang sangat berpengaruh signifikan ke depan.
Saat ini, trafik penumpang di bandara AP I turun signifikan. Pada Mei lalu jumlah penumpang hanya 75.000 orang atau turun 99 persen dari kondisi normal di mana bisa mencapai 7,5 juta orang.
Seiring adanya masa adaptasi kebiasaan baru (New Normal), terhitung pada 19 Juli ini ada pertumbuhan untuk trafik penerbangan yakni 35 persen. Namun trafik penumpang masih jauh di kisaran 17 persen.