Sementara itu, dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross bank per Desember 2024 sebesar 2,78 persen, membaik dibandingkan posisi Desember 2023, yakni 2,95 persen.
"Di samping itu BRI mempersiapkan pencadangan lebih dari cukup, NPL coverage 215 persen artinya lebih dari dua kali NPL itu sudah kita cadangkan," ucapnya.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2024 BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun, dan aset sebesar Rp1.993 triliun atau tumbuh 1,42 persen secara year on year.
Sunarso menegaskan pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif, berkualitas, dan dengan tetap berfokus kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).