Penyebab Inggris Krisis BBM hingga Warga Panic Buying

Aditya Pratama
Inggris krisis BBM hingga warga panic buying.

Sekretaris Jenderal Serikat Guru NASUWT, Patrick Roach mengatakan, kekurangan BBM yang sedang terjadi diperkirakan akan menyebabkan kesulitan serius untuk penyediaan pendidikan.

"Bagi banyak guru, penggunaan angkutan umum bukanlah pilihan. Pemerintah harus segera mempertimbangkan untuk menjadikan guru sebagai kelompok prioritas untuk akses ke pasokan bensin dan solar yang tersedia secara lokal. Tanpa intervensi seperti itu, banyak guru akan berjuang untuk sampai ke tempat kerja mereka tepat waktu," ujarnya.

Sementara itu, Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris mengonfirmasi sejumlah pengemudi tank militer akan disiagakan dan dikerahkan jika perlu untuk membantu menstabilkan rantai pasokan.

"Sementara industri bahan bakar memperkirakan permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang, kami mengambil langkah pencegahan yang masuk akal ini. Jika diperlukan, pengerahan personel militer akan memberikan rantai pasokan dengan kapasitas tambahan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan oleh lonjakan permintaan bahan bakar di tingkat lokal," tutur Menteri Bisnis dan Energi Inggris Kwasi Kwarteng.

Pemerintah juga mengumumkan pada Senin lalu, pengemudi dengan lisensi ADR (izin mengangkut barang berbahaya seperti BBM) bisa memperpanjang lisensi mereka hingga Januari jika berakhir sebelum akhir tahun ini. 

Sedangkan pada Minggu (26/9/2021), Kwarteng membebaskan industri bahan bakar dari undang-undang persaingan Inggris, yang memungkinkan perusahaan untuk berbagi informasi dan memprioritaskan pengiriman BBM ke daerah yang paling membutuhkan. Sementara itu, ribuan pengemudi truk akan diberikan visa Inggris sementara menjelang Natal.

Dalam survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengangkutan Jalan Inggris (RHA) pada Juni, krisis BBM yang terjadi di Inggris akibat Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) atau dikenal dengan Brexit. Hal ini menyebabakan para pekerja UE, termasuk pengemudi HGV kembali ke negara asalnya. 

Namun Brexit bukan satu-satunya faktor yang memberi kontribusi. Pandemi Covid-19 mendorong banyak pekerja asing meninggalkan Inggris dan banyak di antara mereka belum kembali. Perubahan regulasi ketenagakerjaan juga menjadi penyebab utama berkurangnya pengemudi di sana.

Penutupan tes mengemudi selama lockdown juga menghalangi pengemudi untuk memenuhi syarat menjadi pengemudi HGV. Menurut RHA, hanya 15.000 orang yang berhasil menyelesaikan pelatihan pada 2020, lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 25.000 orang. Selain itu, banyak pengemudi yang memutuskan pensiun dini atau beralih ke pekerjaan ke sektor lain selama pandemi Covid-19. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
12 jam lalu

Shell Beli BBM Impor Pertamina, Kapan Stok SPBU Kembali Terisi?

Nasional
2 hari lalu

Sempat Kehabisan Stok, SPBU Vivo Kembali Jual BBM Revvo 92

Nasional
3 hari lalu

Daftar Harga BBM Pertamina 23 November 2025, Lengkap di Seluruh Indonesia

Nasional
3 hari lalu

Prabowo Temu Virtual dengan Keir Starmer, RI-Inggris akan Bangun 1.000 Kapal Penangkap Ikan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal