Percepat Pengembangan KIKT, Pelindo Bangun Hub Logistik dan Rantai Pasok di Kuala Tanjung

Aditya Pratama
Pelindo mengambil sejumlah langkah strategis untuk mempercepat pengembangan KIKT yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. (Foto: Dok. Pelindo)

Selain itu, Arif menjelaskan, Pelindo juga sedang menjajaki kerja sama pemanfaatan lahan KIKT dengan PT IBC (PT Indonesia Battery Company), dan kerja sama potensial di Kuala Tanjung dengan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co Ltd (China).

Pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung ini melibatkan PT Prima Multi Terminal, anak perusahaan PT Pelindo Multi Terminal, yang mengelola pelabuhan dan PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yang membangun KIKT. Pelabuhan Kuala Tanjung sekarang fokus pada pengelolaan produk curah.

Dalam jangka panjang, Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung akan menjadi Indonesia Logistic and Supply Chain Hub. Potensi pasarnya memang sangat besar, terutama dari industri minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya seperti minyak goreng, fatty acid, fatty alcohol, palm kernel, dan produk campuran biodiesel. 

Saat ini, banyak perusahaan sawit yang memiliki pabrik di Kuala Tanjung. Beberapa di antaranya adalah PT Multimas Nabati Asahan (Grup Wilmar) dan PT Dombas Mas. Selain itu, ada sejumlah pabrik pengolahan logam seperti PT Inalum (Persero), PT Dairi Prima Mineral, dan PT Asahan Aluminium Alloys.

Ditambah lagi, Kuala Tanjung sudah terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Jaraknya hanya sekitar 43 kilometer. Sejumlah perusahaan sudah memiliki pabriknya di Sei Mangkei, di antaranya PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestari, anak perusahaan PTPN III dan IV, serta PT Pertamina Gas, dan PT Pertamina Power Indonesia.

KEK Sei Mangkei sudah terhubung dengan Kuala Tanjung melalui jalur kereta api dan jalan tol Tebing Tinggi-Parapat. Jalur kereta api ini merupakan hasil kerja sama PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pelindo (Persero) dan PTPN III (Persero). Jalan tol dan jalur kereta api tersebut menjadi tulang punggung perekonomian Sumatera Utara yang baru.

Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun sejak Januari 2015 dan mulai beroperasi pada April 2018 ini memiliki kedalaman -16 LWS dan dermaga 500X60 meter. Hal ini memungkinkan kapal berbobot sampai 100 ribu DWT berlabuh di sana. Pelabuhan ini juga dilengkapi trestle yang menghubungkan wilayah darat dengan pelabuhan sepanjang 2,8 km dengan lebar 18,5 m. 

Lokasi Pelabuhan Kuala Tanjung juga sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran utama Selat Malaka. Terminal di Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki kapasitas 400.000 TEUs (Twenty-Foot Equivalent Units) kontainer per tahun, 1,2 juta ton curah cair per tahun, dan 250.000 ton general cargo per tahun.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
4 hari lalu

Pelindo Pastikan 63 Terminal Penumpang Siap Sambut Nataru 2026

Megapolitan
10 hari lalu

Banjir Rob Surut, Pelindo Pastikan Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa Kembali Normal

Nasional
22 hari lalu

Legal Conference 2025: Pelindo dan Kejaksaan Kolaborasi Perkuat Tata Kelola

Nasional
1 bulan lalu

Pelindo Terima Kunjungan Danantara, Tegaskan Kesiapan Layani Angkutan Nataru

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal