TOKYO, iNews.id - PT Pertamina (Persero), perusahaan energi Indonesia dengan bangga mengumumkan kolaborasi bersama Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC). Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan kerja sama dalam pengukuran dan penaksiran emisi metana di fasilitas produksi gas alam di Indonesia.
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU), kedua belah pihak akan bekerja sama dalam merumuskan proyek untuk pengukuran emisi metana dan menghitung intensitas karbon (CI) dari operasi hulu untuk membentuk sistem manajemen emisi metana. Implementasi awal akan dilakukan di area hulu Pertamina, yaitu Donggi Matindok dan Joint Operating Body Tomori (JOB Tomori) di Provinsi Sulawesi Tengah.
Kolaborasi strategis yang diresmikan pada saat ASEAN-Japan Economic Co-Creation Forum yang diikuti dengan diskusi ASEAN Methane Leadership Program oleh kedua belah pihak, menandakan komitmen dari kedua entitas untuk mengatasi masalah emisi metana di sektor energi. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina A Salyadi Saputra dan Wakil Presiden Eksekutif Unit Bisnis Energi JOGMEC Asawa Satoshi.
Salyadi menyatakan, emisi metana penting untuk ditangani mengingat prevalensinya dalam operasi minyak dan gas, dengan potensi pemanasan global 28 kali lipat dibandingkan CO2.
"Kita perlu mengukur dan menaksir emisi metana dengan akurat untuk memajukan manajemen emisi metana kita. Di Pertamina, kami memiliki ambisi kuat untuk bisa sejalan dengan praktik manajemen metana global, dan untuk mencapai titik tersebut, kami membutuhkan dukungan termasuk dari JOGMEC," ujar Salyadi.